Assalamualaikum Wr. Wb.
Belakangan ini ada hal
yang mengganjal pikiranku. Tadinya aku pengen share di socmed, cuma setelah aku
pikir lagi itu gak bakal bikin aku lega dan gak bakal nyelesain masalah. Jadi
aku mau nyampah di area ini aja, yang gak banyak orang tau. Kalo kalian
kebetulan menemukan artikel ini dan membacanya, hal yang perlu diingat adalah
apa yang aku tulis disini adalah murni opini pribadi dari pemikiran sederhana
dan gak ada unsur memihak pihak manapun.
Beberapa hari yang lalu ketika
aku buka twitter, aku menemukan di TTI ada nama Khalid Basalamah. What's wrong? Karena penasaran aku
telusuri dipencarian. Ternyata acara majelis ilmu dengan pembicara Ust. Khalid
Basalamah di Sidoarjo, dibubarkan oleh Banser NU. Lah kok dibubarkan, batinku.
Akhirnya aku mengeluarkan
keahlian ku dalam stalking dan
menemukan sebabnya.
Lihat tweetnya
orang-orang, ya pasti ada yang pro dan kontra. So far, menurutku alasannya gak masuk akal banget. Selama ini aku
liat video ceramah Ust. Khalid gak pernah merasa ada yang dijelek-jelekan atau
menjerumuskan tuh. Justru aku malah sering muhasabah diri. Kalopun ada yang
bilang ceramahnya sering tidak sesuai dengan adat istiadat atau budaya
masyarakat Indonesia, coba deh pikir lagi. Budaya kok di Islamkan, bukan Islam
di budayakan.
Asli itu penyakit manusia
deh. Kalo mau ditelusuri sebenernya banyak banget budaya di Indonesia yang
meniru Yahudi atau tidak sesuai dengan ajaran Islam sendiri. Oke aku tanya ya.
Kebanyakan orang merayakan ulang taun dan saling mengucapkan selamat ulang
taun, budaya mana itu? Merayakan tahun baru masehi, budaya mana itu? Melakukan
tabur bunga dan menggunakan nisan pada kuburan, budaya mana itu? Pacaran
sebelum nikah,budaya mana itu? Tukar cincin saat khitbah, budaya mana itu? Itu
masih sedikit budaya yang di Islamkan. Aku yakin masih ada banyak lagi. Ya aku paham, masuknya Islam juga melalui budaya, tapi ya tolong dipisahkan budaya Islam sama budaya nonis itu berbeda.
Ya sekali lagi ini hanya
opini pribadi dari pemikiran terbatas ku. Kalo pun pada akhirnya memang Ust.
Khalid seperti apa yang dituduhkan Banser ya aku gak tau. Yang jelas selama itu
memberi banyak manfaat, kenapa harus ditiadakan.
Oiya satu lagi, netizen
yang cerdas gak bakal mendadak menjadi ahli tafsir (menulis atau berbicara sebelum membaca dan memahami). Asli risih banget, kalo
tiba-tiba banyak yang jadi ahli tafsir. Kalo emang kalian ahli tafsir, kenapa
gak kalian aja yang jadi pembicara di majelis ilmu atau minimal khutbah Sholat
Jumat deh, buat meluruskan permasalahan yang tidak benar. So, jangan pernah
merasa paling benar. Karena kebenaran yang hakiki cuma milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar