GUNUNG KEMBANG VIA BLEMBEM - WONOSOBO

Sabtu, 9 Februari 2019

    Hari ini adalah hari pertama ku pendakian setelah lebih dari 2 tahun cuti naik gunung. Lama ya hahahaa. Sebenarnya aku agak ragu bisa berangkat, karena Sabtu pagi aku ada survei lokasi untuk tugas kelompok. Tapi untungnya semesta masih berpihak kepadaku hahaha.

Malam sebelumnya, hari Jumat, aku masih belum bisa memutuskan ikut atau tidak, tapi aku bertekad untuk tetap packing. Packing barang pribadi dan mengingat ini musim hujan agar lebih aman perlengkapan dibungkus oleh plastik.

 

    Sabtu pukul 03:30 PM aku baru selesai survei lokasi kelompok. Dan jam 04:10 PM kami segera berangkat menuju titik kumpul untuk bertemu dengan teman- teman. Kami melakukan pendakian dengan jumlah 10 orang, termasuk aku, dengan 4 cewek dan 6 cowok. Setelah kami berkumpul, kami saling melengkapi perlengkapan untuk pendakian. Sekitar pukul 06:00 PM kami berangkat dari Jogja menuju Kabupaten Wonosobo.

FYI, Gunung Kembang ini terletak di Kabupaten Wonosobo. Yang dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi sekitar 2,5 – 3 jam perjalanan. Jalur pendakian Gunung Kembang via Blembem ini baru dibuka pada tahun 2018.

 

    Dan untuk perjalanan ini, Jogja – Wonosobo kami tempuh dengan waktu sekitar 5 jam perjalanan. Beberapa kali kami berhenti untuk sholat, teman yang salah arah, ban bocor, membeli logistik dan menunggu hujan reda. Sehingga kami tiba di Basecamp Blembem Gunung Kembang sekitar pukul 10:30 PM dengan cuaca gerimis dan berkabut. Aku sempat berpikir bahwa sepertinya kami gak bakal jadi naik. Setelah tiba, kami segera melepas jas hujan yang kami gunakan dan meletakkan di samping basecamp, kemudian kami masuk ke dalam basecamp untuk beristirahat sejenak dan packing ulang.

 

Basecamp Blembem


Suasana di dalam Basecamp Blembem

    Ada sesuatu yang unik di Basecamp Gunung Kembang ini. Saat kami tiba, kami disambut oleh pengurus basecamp dan pengurus basecamp melakukan briefing singkat kepada kami.

1.   Pendaki yang hendak melakukan pendakian di Gunung Kembang wajib packing ulang dengan pengawasan pengurus Basecamp.

2.     Perlengkapan diwajibkan untuk dibungkus plastik dan pihak basecamp memberi fasilitas kresek atau plastik bungkus.

3.        Pendaki tidak diperbolehkan membawa tisu basah

4.     Pendaki tidak diperbolehkan membawa botol sekali pakai. Jika menggunakan botol sekali pakai, wajib dipindah ke Jirigen yang disediakan di basecamp. Ada yang 3 liter dan 5 liter. Sebagai jaminan, per jirigen diberi harga 10ribu rupiah. Nanti saat sudah selesai pendakian uang tersebut akan dikembalikan 8ribu rupiah.


Aturan Pendakian Gunung Kembang
 

    Setelah makan, packing dan beristirahat sejenak, kami memutuskan untuk tetap mendaki dengan cuaca yang sudah cerah meskipun masih berkabut.

Sekitar pukul 12:00 AM (Minggu, 10 Februari 2019) kami berangkat dari Basecamp Blembem untuk melakukan pendakian. Sebenarnya aku agak trauma dengan pendakian yang harus jalan malam, karena dulu pernah sesak nafas karena terlalu banyak menghirup CO2  , selain itu jalan malam juga kurang safety menurutku. Tapi dengan bermodalkan semangat dan  bismillah, aku menguatkan tekadku.

 

Rute Pendakian Gunung Kembang via Blembem

    Jalur awal yang kami tempuh adalah jalan aspal, kemudian saat memasuki perkebunan teh jalannya sedikit makadam (campuran batu dengan tanah gitu), dengan jalan yang perlahan mulai naik. Dari Basecamp Blembem hingga tiba di Kandang Celeng membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Kandang Celeng ini merupakan perbatasan antara kebun teh dengan hutan.

Begitu memasuki Kandang Celeng, kanan kiri sudah hutan. Karena pendakian kami malam hari, maka tak begitu jelas jalur yang kami lewati seperti apa. Hanya tanjakkan dengan jalur berupa tanah atau melewati akar- akar, terkadang mengharuskan lutut bertemu dengan dada hahaa.

Pos Kandang Celeng (foto diambil saat perjalanan turun)

    Kemudian kami bertemu dengan Pos Liliput. Waktu yang kami tempuh dari Kandang Celeng ke Pos Liliput sekitar 1 jam 10 menit. Cukup lama karena kami banyak berhentinya.

Setelah melewati Pos Liliput, trek yang kami lalui masih sama seperti sebelumnya. Menanjak diantara hutan yang lembab. Hingga kami bertemu tulisan Pos Simpang 3. Pos Liliput ke Pos Simpang 3 sekitar 40menit. Waktu yang kami butuhkan memang lama, mengingat trek ini menanjak terus dan kami berjalan malam, yang mengharuskan pernafasan dan tenaga bekerja ekstra. Terutama aku, yang sebenarnya ekstra ngantuk dan capek hahahaa

 

Pos Liliput (foto diambil saat perjalanan turun)

    Sekitar 40 menit kemudian, kami bertemu dengan Pos Akar. Pos ini memang ditumbuhi banyak akar, dan memiliki sedikit area lapang yang bisa untuk beristirahat dengan nyaman. Setelah beristirahat cukup lama disini, kami melanjutkan perjalanan kembali dengan trek yang tetap menanjak dan jarang ada bonusnya. Hingga adzan Subuh pun menemani perjalanan kami. Pemandangan sunrise yang kami jumpai di tengah perjalanan, sangat sangat baguuuuss. Merasa terbalaskan perjuangan mendaki ini.

 

Pos Akar (foto diambil saat perjalanan turun)

Pos Akar (foto diambil saat perjalanan turun)

    

Pemandangan saat mulai sunrise

    Saat perjalanan kami sudah hampir menyerah dan memutuskan untuk camp di sabana saja. Ekspetasi kami sabana yang ada di Gunung Kembang ini seperti di Gunung Merbabu, tapi nyatanyaaa zonk hahaha. Begitu kami melewati area yang disebut sabana, cuma sepetak area yang bisa digunakan untuk mendirikan 2 tenda disebelah kanan jalur pendakian. Ya mau tidak mau kami melanjutkan perjalanan dan menemui Tanjakan Mesra sekitar pukul 06:16 AM. Sesuai dengan namanya, tanjakan ini begitu mesra yang tak dapat diungkapkan dengan kata- kata, harus mencoba sendiri.

 

Jika kalian lihat tenda kecil di foto ini, itulah yang disebut sabana

Tanjakan Mesra sekali

    Dan akhirnya sekitar pukul 07:00 kami tiba di Puncak Gunung Kembang dengan keadaan sehat ceria. Teman yang lebih dulu tiba sudah membangun tenda untuk beristirahat. Suasana puncak gunung ini benar- benar seperti pasar. Padat penduduk pemirsaaa. Dari puncak terlihat jelas Gunung Sindoro yang berdiri gagah. Masyallah ciptaan Allah emang tiada tandingannya.

 

Pemandangan dari Puncak Gunung Kembang

    

Puncak Gunung Kembang bersama teman baru

    Setelah beristirahat sejenak, -makan, tidur, foto-foto-, kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan turun ke basecamp. Sekitar pukul 10.30 AM kami memulai perjalanan turun ke basecamp. Jalan yang dilalui dini hari tadi tampak jelas, sempat merasa gak nyangka bisa jalan di trek yang aduhai hahaha

Begitu tiba di kebun teh, waaaaahh memanjakan mata sekali melihat hamparan hijau sejauh mata memandang. Tapi kemudian kacau karena aku kebelet pipis ):

Untungnyaa di dekat area kebun teh ada tukang ojek yang mengantar ke basecamp. Jadilah aku memutuskan untuk naik ojek sendirian, karena lima teman ku sudah jalan duluan di depan dan yang empat teman bersama ku menyuruh aku naik ojek aja ke basecamp. Baiklah aku naik naik ojek, dan di tengah jalan hujan deras! Aduh gak tahan, dingin, basah kunyup, kena angin, kebelet pipis jadi satu. Dengan segala upaya aku menahan akhirnya tibalah di basecamp dan toilet menjadi milik ku, sekalian mandi ganti baju hahahaa

 

    Setelah aku selesai, teman- temanku mulai berdatangan. Dan kita memutuskan untuk segera kembali ke Jogja. Lupa sampe jogja jam berapa, sekitar jam 10 malam kayaknya. Kemudian terlelap lah aku dikasur kos yang nyaman.

 

This is my first trip after 2 years breaks

This is my come back and I’m so happy

Because new experience

Because I met new and funny friends

Thanks

Komentar